Pertemuanku berawal ketika aku kelas satu SMA, dia begitu menarik perhatianku. Jujur sikapnya itulah yang membuat aku terpesona. Sifatnya itu lemah lembut, kalem, dan santun.
Diawal semester dua aku mulai mendekatinya, beruntunglah aku dengan bantuan teman baiknya/teman sebangkunya Anisa. Aku mengutarakan perasaanku. Awalnya dia bilang "tidak", seketika aku patah hati, sangat sakit rasanya. aku pulang sekolah dengan perasaan kecewa yang mendalam. Namun berkat rasa penasaranku akhirnya aku menghubunginya lewat handphone.
dhika: halow, ini Santi ya???
santi: iya, kenapa dhik?
(dengan perasaan cemas)
dhika: San, apakah bener hubungan kita cuma sebagai sahabat?
santi: tidak dhika, aku juga suka kamu.
dhika: jadi kata-kata kamu tadi tidak serius?
santi: tidak, aku malu dhika.
dan bla-bla-bla (percakapan terus berlanjut).
maaf para pembaca, percakapan selanjutnya saya rahasiakan. :)
singkat cerita, hari-hari yang kita jalani begitu bahagia. Hubungan kami hanya berlangsung selama seminggu kurang. Maklumlah cinta anak SMA. Hari-hari berikutnya kujalani dengan datar-datar saja. ketika kenaikan kelas kuharapkan dia masuk jurusan ipa seperti yang kuambil, namun nasib berkata lain dia mengambil jurusan ips.
aku menghargai keputusannya masuk ips, 2 tahun berlalu tanpa terasa. akhirnya tiba waktunya kelulusan SMA, ketika itu rasaku sama tidak ada yang berbeda terhadapnya. namun, ketika kuliah aku baru mengetahui dari pengakuannya bahwa dia menunggu cintaku selama aku di sma. end.
puisi dibawah ini didedikasikan untuk seseorang yang telah sabar menungguku selama 3 tahun:
rasa kita sama
namun apalah artinya?
jika yang kau rasa
tak kau ungkapkan
kita memang berbeda
namun adanya dirimu
memberi warna dihidupku
dirimu tak lelah menungguku
mungkin, ini waktuku menunggumu
tak kuasa aku membuang rasa ini
karena bagiku tiada cinta
seperti dirimu
bahagiakan dirimuShare
walau tidak denganmu
merupakan bahagia
yang tak ternilai
bagiku
nunggu 3 tahun??
BalasHapus